BLANTERORBITv102

    Ragnarok - Penipuan Atau Salah Informasi?

    Kamis, 04 Oktober 2012
    Kasus penipuan mencuat dari game yang sama. Lagi-lagi Ragnarok Indonesia (LYTO). Namun kali ini peristiwanya termasuk unik (atau bisa disebut aneh). Maka khusus dalam artikel ini, saya tidak akan membahas mengenai modus penipuannya, namun saya akan membahas mengenai cara pelaporannya (pelaporan oleh si korban) yang unik dan nyeleneh.

    Postingan asli telah dihapus dari facebook, data ini saya dapat dari teman yang tergabung dalam grup facebook jual beli Ragnarok Indonesia. Bagi yang penasaran, kalian bisa download screenshotnya di sini.
    Kronologinya bisa kalian baca dan amati langsung dari screenshot yang diberikan.
    Kejanggalan yang saya temukan:
    1. Si pelapor melaporkan peristiwa sejak awal hingga akhir secara live melalui PC. Lho? Tau darimana? Karena setiap commentnya, tidak ada keterangan bahwa ia memposting melalui iPhone/Blackberry/Android/Mobile. Maka saya asumsikan ia berada di tempat yang sama selama mengupdate postingannya, yaitu PC.
    2. Laporan kasus cyber crime hanya bisa ditangani oleh Polda di regional yang bersangkutan (kalau Surabaya berarti Polda Jatim). Gak klop kalau dilaporkan ke polsek.
    3. Pelapor menuliskan nomor telepon kantor polisi hingga nama polisi yang menangani kasusnya secara detail.
      Menurut saya ini adalah indikasi bahwa si pelapor hanya ingin meyakinkan pembaca/group member lain bahwa pelapor benar-benar melaporkan ke polisi. Ga takut ketauan boong? Ngga dong, siapa juga yang mau iseng-iseng telpon ke kantor polisi.
    4. Kasus penipuan Megingjard seharga Rp 20.000.000 belum diketahui perkembangannya. Kasus Rp 1.000.000 langsung ditangani oleh polda yang berbeda provinsi dalam kurun waktu kurang dari 5 jam sejak laporan. Wow.
    5. Setelah data ID yang dibeli sudah diberikan dengan benar. Laporan ke pihak kepolisian langsung dicabut. Rentang waktu laporan dan penyelesaian kasus kurang dari 12 jam lho.
    Apakah kejadian irasional ini benar-benar terjadi atau hanyalah ocehan orang yang galau karena takut tertipu? Saya juga tidak tahu. Intinya adalah berdaganglah dengan benar, jangan menunda-nunda transaksi karena akan menimbulkan kecurigaan. Bagi pembeli: sadarlah kalau memperjual-belikan barang game dengan mata uang real sangat sulit dipertanggungjawabkan karena semua publisher game di Indonesia tidak mengijinkan perdagangan sejenis ini. Bagi penjual: jangan manfaatkan lepas tangannya publisher ini sebagai "lampu hijau" untuk melakukan penipuan.

    Author

    Penulis Kitty

    Hello. Aku Selly, semoga tulisanku bisa memberi informasi dan membantu buat para pembaca.

    1. Banyak kasus seperti ini benernya, ngga tau motifnya apaan..

      BalasHapus
    2. kebetulan kasus yang ini saya tau orangnya di real. gawat dah, wkwkwk

      BalasHapus