BLANTERORBITv102

    The Legend of Lineage

    Rabu, 23 Maret 2011

    Prologue : By the Bonfire



    Dia menarik nafas panjang, menghisap sebatang rokok, dan mengeluarkannya secara perlahan. Sebagian besar wajahnya tertutupi jubah usang, dan dibelakangnya hanya ada kegelapan malam. Hanya dengan sinar api yang berasal dari rokoknya tidaklah mungkin untuk melihat sosoknya.

    Dia mengenalkan dirinya kepada kami sebagai seorang penyair, kami tidak langsung mempercayainya, dia bersuara besar dan serak. Kami meragukannya sebagai penyair karena dia mampu menjelajah hutan yang berbahaya sendirian.

    Bagaimanapun juga, dia menawarkan kepada kami sebuah dongeng jika kami mau membagi sedikit makanan dan kehangatan api unggun. Kami menyetujuinya karena merasa iba jika membiarkan pengelana ini sendirian di hutan yang dingin. Kami berusaha senyaman mungkin dalam kehangatan api unggun, tidak lupa kami memegang senjata jika sesuatu yang tidak diinginkan terjadi, sambil menunggu dimulainya cerita. Malam ini sangat dingin sampai menusuk tulang, perlahan suara serak itu keluar dari mulutnya yang sedang menghisap sebatang rokok, dia-pun mulai bercerita.



    (be ready for a long, long story...)

    Episode 1 : Genesis



    “Cerita yang akan saya sampaikan adalah tentang sesuatu yang kita sebut dewa, dengarkanlah baik-baik karena ini adalah kisah nyata”

    Pada jaman dahulu kala, dunia ini hanyalah bola kecil, segala hal berkumpul menjadi satu, serta tidak ada hal lain yang bisa dibandingkan. Besar dan kecil, gelap dan terang, semua itu belumlah ada.

    Lebih dari ratusan juta tahun yang lalu, bola kecil itu mulai tumbuh diiringi dengan tumbuhnya suatu kekuatan yang menyelimuti bola tersebut. Kemudian kekuatan itu pecah menjadi dua yaitu; cahaya dan kegelapan. Cahaya mempunyai wujud perempuan dan menamakan dirinya Einhasad. Sedangkan kegelapan mempunyai wujud laki-laki dan menamakan dirinya Grain Kain. Dua kekuatan tersebut menandai dimulainya kehidupan di dunia

    Einhasad dan Gran Kain menyatukan kekuatan mereka untuk membentuk dunia. Dalam proses ini bola dunia tercerai-berai menjadi beberapa bagian. Bagian yang naik dinamakan langit, Bagian yang turun dinamakan daratan. Diantara langit dan daratan ada air. Dan daratan yang tumbuh di atas air dinamakan pulau.

    Sedangkan spirit dari bola dunia dinamakan Ether. Ether inilah yang membawa kehidupan binatang dan tumbuhan sehingga dinamakan “Makhluk Genesis” dan giant merupakan ras terbaik diantara mereka. Mereka diperkenalkan sebagai yang terbijak, untuk kepandaian mereka yang setara dengan kekuatan tubuh mereka. Para giant bersumpah untuk tetap mengabdi kepada Einhasad dan Grain Kain sebagai dewa yang telah menciptakan dunia beserta isinya. Einhasad dan Grain Kain merasa bangga dengan para giant dan menjadikan mereka sebagai makhuk paling mulia diantara makhluk lain.

    Einhasad dan Gran Kain melahirkan banyak anak. Lima anak pertama diberkati dengan kekuatan yang mampu mengendalikan bumi. Putri tertua mereka bernama Shilen, yang diberi tugas untuk mengendalikan air dan lautan. Sedangkan putra tertua bernama Paagrio yang diberi tugas untuk mengendalikan api. Putri kedua mereka bernama Maphr yang ditugaskan untuk mengendalikan tanah dan daratan. Sedangkan putra kedua bernama Sayha yang ditugaskan untuk mengendalikan angin. Untuk si bungsu, Eva, tidak ada lagi elemen yang tersisa, jadi dia menciptakan syair dan music. Ketika dewa-dewa yang lain sibuk dengan tanggung jawabnya masing-masing, Eva mengisinya dengan syair yang dipadukan dengan music. Dan selanjutnya, tugas para dewa dimulai, tidak ada satu tempat-pun di dunia ini yang luput dari perhatian para dewa.


    Episode 2 : Creation of Races




    Einhasad merupakan dewi pencipta, dia menciptakan makhluk hidup dengan menggunakan jiwanya. Sang anak mengisi jiwa yang telah diciptakan ibunya dengan cara meniupkan roh yang merupakan cerminan dari para dewa tersebut.

    Shilen meniupkan roh air kedalam jiwa kosong yang telah diciptakan ibunya. Hal ini menjelaskan bagaimana ras elf tercipta.

    Paagrio meniupkan roh api kedalam jiwa kosong yang telah diciptakan ibunya. Hal ini menjelaskan bagaimana ras orc tercipta.

    Maphr meniupkan roh tanah kedalam jiwa kosong yang telah diciptakan ibunya. Hal ini menjelaskan bagaimana ras dwarf tercipta.

    Sayha meniupkan roh angin kedalam jiwa kosong yang telah diciptakan ibunya. Hal ini menjelaskan bagaimana ras arteias tercipta.

    Gran Kain merupakan dewa kehancuran. Ketika dia melihat Einhasad dan anak-anaknya menciptakan sesuatu, dia menjadi iri. Lalu Grain Kain menciptakan makhluk dengan menggunakan jiwanya sendiri. Kemudian, dia mendatangi Shilen, putri tertuanya, dan memintanya untuk meniupkan roh air ke dalam jiwa mahluk ciptaannya. Shilen mempertanyakannya, karena tugas untuk menciptakan sesuatu adalah tugas sang ibu, Einhasad. Shilen-pun menasehati ayahnya agar tidak ikut campur tangan dalam menciptakan sesuatu. Karena makhluk yang diciptakan oleh dewa kehancuran hanya akan membawa bencana dan malapetaka.

    Akan tetapi Grain Kain tidak menyerah. Setelah melakukan bujuk rayu kepada Shilen, akhirnya Grain Kain mendapatkan roh air dari Shilen. Tetapi Shilen sudah memberikan sebagian besar roh airnya kepada Einhasad ketika dia menciptakan ras elf. Jadi yang tersisa hanyalah roh air yang lambat. Grain Kain menerimanya dengan senang hati.

    Grain Kain merasa tidak puas jika hanya mengisi satu jenis roh kedalam jiwa mahluk ciptaannya. Lalu dia mendatangi Paagrio, putra tertuanya. Seperti Shilen, Paagrio juga memperingatkan ayahnya. Bagaimanapun juga dia tidak bisa menolak keinginan ayahnya. Lalu dia memberikan roh api yang hampir padam kepada ayahnya. Grain Kain menerimanya dengan senang hati.

    Maphr juga memohon kepada ayahnya dengan tetesan air mata. Tetapi Grain Kain tetap bersikeras. Lalu dia memberikan roh tanah yang gersang kepada sang ayah. Giliran Sayha, dia memberikan roh angin yang liar kepada Grain Kain.

    Merasa puas, Grain Kain mengambil semua roh yang telah diberikan putra-putrinya. Dia merasa bangga sekali karena dapat menciptakan mahkluk sempurna yang memiliki semua elemen. Grain Kain mengklaim bahwa mahluk ciptaannya akan jauh lebih kuat dan lebih bijaksana dibandingkan dengan para giant. Dan suatu saat makhluk ciptaannya tersebut akan menguasai seluruh dunia.

    Selanjutnya Gran Kain dengan perasaan bangga, mengisi jiwa kosong yang mirip dirinya dengan roh-roh tersebut. Hasilnya, diluar perkiraan Grain Kain. Makhluk tersebut sangatlah lemah, bodoh, pemalas, dan pengecut. Dewa lain menertawakannya. Merasa malu dengan makhluk ciptaanya yang gagal, lalu dia membuang dan menyembunyikan makhluk tersebut. Makhluk tersebut dikenal dengan nama human.

    Ras elf merupakan ras yang terbijak dan mereka mahir dalam menggunakan magic. Tetapi mereka tetap kalah bijaksana bila dibandingkan dengan para giant. Maka dari itu, giant membiarkan mereka untuk mengabdi dan melayani para giant dalam bidang magic dan politik.

    Ras orc merupakan ras yang terkuat, mereka diberkati dengan kekuatan yang tidak terbatas. Tetapi mereka tidaklah sekuat para giant, dan giant menjadikan mereka sebagai budak dalam peperangan.

    Ras dwaf merupakan ras yang memiliki banyak kemampuan, terutama dalam bidang teknik, ilmu pengetahuan, dan ekonomi. Para giant mempekerjakan mereka dalam bidang perdagangan dan produksi.

    Ras arteias merupakan ras petualang, mereka mempunyai sayap dan mampu terbang tinggi menjelajah dunia. Mereka sangat menyukai kebebasan. Para giant menginginkan mereka sebagai hewan peliharaan dan mengurung mereka dalam kandang. Tetapi mereka dengan cepat mati karena kehilangan kebebasan mereka. Lalu para giant dengan terpaksa membebaskan mereka dan memperbolehkan mereka bekerja sebagai pembawa berita yang akan membawa pesan dari bagian dunia yang lain.

    Ras human tidak dapat melakukan apapun kepada para giant. Mereka hanya dijadikan budak dan pekerja kasar oleh para giant. Kehidupan human pada saat itu tidak lebih dari seekor binatang.



    Episode 3 : War of the Gods



    Gran Kain adalah dewa yang mampu berbuat apa saja sesuai kehendaknya, tidak ada dewa lain yang berani melarangnya. Pada suatu saat dia membuat kesalahan fatal. Dia menjalin hubungan dengan putri tertuanya, Shilen. Mereka selalu luput dari pengawasan Einhasad. Sampai suatu saat, Shilen hamil. Ketika mengetahui putri tertuanya hamil karena perbuatan Grain Kain, Einhasad murka, dia mencabut kekuasaan Shilen sebagai dewi air dan mengusirnya dari istana para dewa. Grain Kain-pun tidak peduli kepadanya, Shilen meratapi nasibnya dalam kesendirian.

    Dalam kehamilannya, Shilen melarikan diri, jauh kedalam hutan kegelapan. Tidak lama kemudian dia melahirkan, sambil mengutuk Einhasad dan Grain Kain dalam derita dan kesengsaraannya.

    Bayi yang lahir dari perut Shilen mencerminkan kekecewaan dan kemarahannya. Shilen memberkati bayi-bayinya yang baru lahir dengan rasa benci yang amat sangat besar. Diantara bayinya yang terkuat adalah ras naga.

    Shilen melahirkan enam naga, yang setara dengan enam dewa yang telah membuangnya. Shilen mendidik anaknya dengan rasa dendam mendalam kepada para dewa. Lalu dia menciptakan pasukan perang dengan anggota setan dan iblis yang dipimpin oleh anak-anaknya dengan tujuan menghancurkan dan membinasakan para dewa yang telah membuangnya.

    Naga tertua bernama Aulakiria sang naga cahaya dan merupakan naga bijaksana yang paling kuat diantara enam naga. Dia menatap Shilen dengan sedih, dia menasehati ibunya agar mengurungkan niatnya untuk membinasakan para dewa. Hal tersebut tidak mempengaruhi keputusan Shilen. Tekadnya untuk balas dendam kepada para dewa sudah bulat.

    Selanjutnya setan dan iblis dibawah pimpinan Shilen melakukan penyerangan besar-besaran ke istana para dewa, dan peperangan tidak lagi dapat dicegah. Enam naga berhasil memporak-porandakan semuanya. Bahkan dewa-pun takjub melihat kekuatan dari sang naga. Mungkin perang ini akan berlangsung selamanya. Jika perang tidak segera dihentikan, dunia akan hancur, dan semua makhluk hidup di dunia ini akan lenyap.

    Banyak malaikat dan setan yang tewas dalam peperangan tersebut. Setiap saat hanya Guntur dan kilat yang terlihat di atas langit. Giant dan makhluk lain di dunia hanya dapat mengamati dari jauh peperangan tersebut.

    Peperangan tersebut berlangsung selama beberapa tahun, dan mulai terlihat pertarungan yang tidak seimbang. Walaupun dalam keadaan terluka tetapi Einhasad dan Grain Kain menunjukkan kekuatannya dengan membasmi banyak sekali setan dan iblis.

    Sang naga tetap berusaha bertarung, tetapi karena rasa lelah yang mendera tubuh mereka, lalu mereka sadar jika terus-menerus bertarung, maka mereka akan ikut binasa seperti pasukan Shilen yang lain. Akhirnya ke enam naga tersebut mengembangkan sayapnya dan terbang melarikan diri ke bumi, setan dan iblis yang selamat juga mengikuti mereka. Dewa-dewa berniat memusnahkan mereka semua, tetapi karena luka yang dideritanya, Einhasad dan Grain Kain hanya bisa melihat mereka melarikan diri.

    Karena pasukan Shilen kalah dalam peperangan melawan para dewa, Shilen-pun tidak dapat menyembunyikan kesedihannya. Lalu dia melarikan diri ke jurang dunia kegelapan.


    Episode 4 : The Great Flood


    Setelah kepergian Shilen, Eva mendapatkan kepercayaan untuk menjadi dewi air. Tetapi karena sifat Eva yang penakut, apalagi setelah dia menjadi saksi saudarinya Shilen bertempur melawan anggota keluarganya yang lain, dia menjadi trauma. Lalu dia bersembunyi dibawah danau yang dalam dan meninggalkan tugasnya sebagai dewi air.

    Dengan tidak adanya dewi yang mengaturnya, roh air bergerak tidak stabil. Air bergerak kemanapun dia mau, dan dalam sekejap daratan berubah menjadi lautan, dan pulau yang berada di atas lautan hilang entah kemana. Siang dan malam hujan badai turun dan menghasilkan lautan air yang tidak terhingga. Yang tersisa hanyalah puncak gunung yang menjulang tinggi.

    Ketika hanya sedikit daratan yang tersisa, semua makhluk hidup yang bertahan sangat menderita. Giant yang merupakan ras paling bijak memohon belas kasihan dan bantuan dari dewa.

    Einhasad dan Gran Kain mencari ke segala penjuru dunia dan akhirnya berhasil menemukan danau tempat Eva bersembunyi.

    Mata Einhasad memancarkan bara api, dia murka karena perbuatan Eva yang mengabaikan tugasnya sebagai dewi air. Dan akibat perbuatannya, seluruh dunia kehilangan keharmonisannya. Ini merupakan kesempatan terakhir Eva, jika dia tidak mematuhi perintah sang ibu, maka dia akan diusir seperti saudarinya, Shilen.

    Karena banjir yang ditimbulkan oleh Eva, banyak giant dan makhluk lain yang mengungsi ke dunia Shilen. Hal itu membuat Einhasad sangat membenci Shilen. Sementara itu Eva berusaha menghilangkan rasa takutnya terhadap masa lalu dan mencoba untuk bangkit sebagai dewi air. Ketika Eva bangkit, semuanya sudah terlambat. Semuanya hanya tersisa reruntuhan yang tersapu habis oleh banjir. Dibutuhkan waktu yang lama untuk bisa memulihkan keadaan seperti semula.


    Episode 5 : Challenge of the Giants




    Giant sebagai ras paling pintar, mulai meragukan kemampuan para dewa. Grain Kain telah membuktikan kebodohannya dengan menciptakan makhluk tidak berguna yang bernama human. Sedangkan Einhasad yang telah mengusir Shilen, secara tidak langsung juga telah menciptakan dunia kegelapan yang dipimpin oleh Shilen. Eva sendiri merupakan dewi yang lemah dan tidak mempunyai bakat sebagai seorang dewa. Pikiran tersebut mulai tumbuh diantara para giant. Apakah dewa-dewa tersebut mampu menjalankan tugasnya sebagai dewa.

    Giant dapat membuat kendaraan yang dapat menjangkau istana para dewa. Mereka dapat menggunakan magic yang dapat membuat sebuah pulau melayang dan hidup di angkasa seperti para dewa. Mereka juga dapat memanjangkan usia sehingga dapat hidup lebih lama bahkan hidup abadi. Giant mulai berpikir bahwa mereka setara dengan para dewa. Karena kemampuan berpikir mereka, Giant mulai bersikap sombong.

    Dan dimulailah rencana giant untuk menjadi dewa. Mereka memulai rencananya dengan melakukan eksperimen terhadap makhluk hidup untuk menciptakan kehidupan yang lain. Mereka menyebut magic tersebut sebagai ilmu pengetahuan.

    Karena diracuni oleh pikiran yang haus akan kekuatan, para giant mulai membangun pasukan yang kuat. Mereka belajar dari kekalahan Shilen dan para naga pada masa War of God..

    Para dewa yang melihat persiapan giant menjadi sangat marah. Einhased yang menyebut dirinya sang dewi pencipta terdiam dalam kemarahannya. Dia bersumpah akan memusnahkan seluruh giant dimanapun dia berada. Grain Kain mengingatkannya untuk menahan diri. Grain Kain merasa bahwa memusnahkan para giant adalah tugasnya sebagai dewa kehancuran, jadi Einhasad tidak perlu turun tangan.

    Einhasad tetap berniat membinasakan para giant karena kesombongan mereka. Tetapi Grain Kain mencegahnya dengan sekuat tenaga. Karena mereka sama-sama dewa utama yang memiliki kekuatan seimbang, akhirnya mereka sepakat. Einhasad meminjam palu penghancur milik Grain Kain. Palu tersebut sangatlah kuat, bahkan Grain Kain sendiri belum pernah menggunakannya. Dalam kemarahannya Einhasad mengayunkan palu tersebut tepat di atas kepalanya dan menjatuhkannya tepat di pusat kota kebudayaan para giant.


    Episode 6 : The End of Ages


    Cahaya merah raksasa turun dari langit, giant menyadari kesalahan mereka. Giant berusaha menahan palu kemarahan dari Einhasad. Walaupun dengan kekuatan mereka, giant tidaklah mungkin untuk menahan kekuatan dewa. Mereka hancur tercerai berai bersamaan dengan runtuhnya kebudayaan yang superior.

    Serangan tersebut cukup untuk menghancurkan kota terbesar dalam hitungan detik. Akibat hantaman palu kemarahan Einhasad, meninggalkan lubang yang sangat besar dan dalam. Hampir semua giant yang tinggal di kota tersebut mati. Makhluk hidup yang selamat segera berlari dan mencari perlindungan.

    Para giant yang selamat melarikan diri sambil menghindari murka Einhasad. Karena harga dirinya sebagai dewa telah diremehkan, Einhasad tetap memburu mereka. Jika dia bertemu dengan giant, dia langsung menyambarkan petirnya dan langsung membakar giant tersebut. Giant yang tersisa bersembunyi dalam ketakutan yang mencekam. Mereka lalu memohon belas kasihan kepada Grain Kain.

    Mereka menyadari kesalahan yang telah mereka buat dan terus memohon kepada Grain Kain karena hanya dia yang bisa menghentikan kemarahan Einhasad. Sebagai ras yang terbijak dan terkuat mereka mengemis belas kasihan kepada para dewa.

    Gran Kain tiba-tiba merasa iba melihat penderitaan para giant. Lalu dia meminta putri bungsunya, Eva untuk membuat gelombang tsunami yang akan menghadang langkah Einhasad dalam memburu para giant.

    Einhasad berteriak lantang pada Eva. Jika dia tidak menghentikan tsunami tersebut maka dia akan mengusirnya, seperti saudari tertuanya, Shilen. Eva yang lemah takut akan ancaman ibunya dan dengan segera dia menghentikan tsunami tersebut.

    Para giant-pun kembali memohon pertolongan kepada Grain Kain. Lalu Grain Kain meminta kepada putrinya yang lain, Maphr untuk membuat tebing yang sangat tinggi untuk menghalangi langkah Einhasad.

    Dengan suara kemarahannya, Einhasad bekata kepada Maphr. Jika dia tidak menurunkan tebing itu maka dia akan diusir seperti saudarinya. Takut akan kemarahan sang ibu, Maphr akhirnya menurunkan tebing tersebut. Tetapi Grain Kain mencegahnya.

    Grain Kain berkata kepada Einhasad, kenapa dia tidak menghentikan kemarahannya. Semua makhluk tahu akan kekuatannya, dan para giant telah menyadari kesalahannya. Makhluk yang telah ada jutaan tahun yang lalu sekarang bersembunyi dari kemarahannya. Grain Kain tetap berusaha menenangkan Einhasad. Dia merasa bahwa pembalasan yang dilakukan Einhasad sudah cukup untuk menghukum para giant.

    Einhasad melanjutkan kemarahannya, tetapi dia terpikir akan nasehat yang diberikan oleh Grain Kain. Dan Einhasad masih menghormati Grain Kain sebagai dewa yang sejajar dengan dirinya. Einhasad memutuskan untuk meninggalkan para giant dalam ketakutan. Lalu mereka kembali ke istana para dewa.

    Setelah kejadian itu, Einhasad merasa sangat kecewa, dan dia memutuskan untuk tidak akan muncul lagi di bumi, Grain Kain-pun setuju, dia juga memutuskan untuk mengikuti langkah Einhasad. Zaman para dewa-pun telah berakhir.


    Episode 7 : A Return to the Campfire


    Penyair tersebut menghentikan ceritanya.

    Karena terpana mendengar ceritanya, kami seperti tersihir tidak bisa bergerak. Suaranya begitu lembut dan mengayun di telinga kami. Semua hal yang diceritakannya sangat berbeda dengan apa yang kami percayai selama ini. Kami sekumpulan pengelana yang kagum sekaligus ketakutan mendengar ceritanya. Suasana semakin mencekam ketika seekor burung hantu di dekat perkemahan tiba-tiba mengepakkan sayapnya dan terbang dalam kegelapan malam, seolah-olah burung tersebut sama takutnya dengan kami yang mendengar cerita dari sang penyair.

    Penyair tersebut menyulut batang rokok yang kedua, dengan segera dia menghisapnya. Dia-pun melanjutkan ceritanya.

    Penyair tersebut berkata, sejarah adalah milik para dewa, bukan milik human, jadi jangan terlalu cepat percaya kepada pendetamu yang selama ini menceritakan kisah bohong. Penyair tersebut kemudian melanjutkan ceritanya tentang masa dimana dewa dan giant menghilang. Ini adalah masa kami, masa human.


    Episode 8 : The Aftermath


    Setelah para dewa dan giant menghilang, dunia jatuh kedalam kekacauan. Tidak hanya giant, banyak makhluk hidup yang mati akibat hantaman palu kemarahan Einhasad, termasuk elf, human, orc, dan dwarf. Mereka yang selamat dilanda kebingungan atas apa yang telah terjadi. Mereka memohon petunjuk dari para dewa. Tetapi para dewa tidak menanggapinya.

    Ras pertama yang berusaha mengendalikan keadaan adalah elf. Karena elf mahir dalam bidang politik dan magic, maka mereka cepat berbenah diri. Dalam waktu singkat, bangsa elf mulai terkumpul kembali. Tetapi seperti sebelumnya. Elf tidaklah cukup pandai bila dibandingkan dengan giant. Pertentangan-pun tidak dapat terelakkan. Ras pertama yang menentang elf adalah bangsa orc.

    Orc merasa bahwa mereka lebih kuat dari elf. Mereka tidak akan membiarkan ras yang lebih lemah mengatur kehidupan mereka.

    Kekuatan militer orc sangatlah besar dan ditakuti. Jika dibandingkan, kekuatan elf tidaklah sebanding dengan kekuatan yang menakutkan yang dimiliki orc. Dalam waktu singkat, mayoritas daratan dikuasai oleh orc, sedangkan elf terdesak ke ujung benua. Kemudian elf meminta bantuan kepada dwarf yang dikenal mempunyai senjata hebat dan berharap dengan bantuan dwarf, mereka mampu mengalahkan orc.

    Akan tetapi dwarf menolak bersekutu dengan elf. Dalam pikiran mereka lebih menguntungkan jika bersekutu dengan bangsa yang kuat seperti orc. Elf-pun merasa sangat kecewa.

    Kemudian elf meminta bantuan kepada arteias. Dengan serangan udaranya, mungkin elf dan arteias dapat mengalahkan orc. Elf-pun mengirim utusannya. Akan tetapi seperti biasanya, arteias menolaknya. Mereka lebih memilih mengasingkan diri dan hidup bebas di alam seperti kenginan mereka. Elf merasakan kekecewaan yang amat mendalam.

    Lalu elf bertanya dalam hati. Apakah tidak ada yang akan menyelamatkan kami. Apakah ini adalah akhir dari kejayaan bangsa elf.


    Episode 9 : A New Alliance


    Karena telah ditolak oleh dwarf dan arteias, elf merasa sudah tidak ada harapan lagi untuk melawan orc. Dalam kekecewaannya, tiba-tiba ada orang asing yang muncul diantara mereka. Dia memakai mahkota yang terbuat dari ranting pohon. Lalu dia mendekati raja elf. Ternyata orang itu adalah pemimpin human pada masa itu.

    Raja elf bertanya kepada pemimpin human, kenapa ras rendah seperti human tiba-tiba menemui raja elf. Apakah dia bermaksud menghina kekalahan yang dialami elf.

    Pemimpin human tersebut membungkukkan badannya dan mulai berbicara. Dia menyampaikan maksud kedatangannya yaitu untuk menawarkan bantuan kepada elf dalam perang melawan orc.

    Elf menyambutnya dengan gembira, walaupun mereka bodoh dan lemah, tetapi jika jumlah mereka banyak akan sangat membantu dalam peperangan.

    Lalu sang raja elf berkata, pergilah ke medan pertempuran, dan buktikan jika human mampu mengalahkan orc, maka elf akan mengakui human sebagai ras yang sejajar kedudukannya dengan elf.

    Pemimpin human tersebut membungkuk lebih dalam kepada raja Elf, dan berkata bahwa dia ada sedikit permintaan sebelum pergi berperang. Kekuatan human sangat lemah, dia memohon kepada raja elf untuk diajarkan bagaimana caranya menggunakan magic.

    Semua elf yang mendengar hal tersebut terkejut. Tidak terbayangkan dalam benak mereka, mengajarkan kepada human magic yang sakral. Tetapi seorang tetua elf yang bernama Veora bersedia mengajarkan magic kepada human. Dia merasa bahwa human yang lemah tidak akan mungkin menang melawan orc jika tidak dibantu oleh elf. Dan dengan pertimbangan kecerdasan human yang inferior, magic yang suatu saat akan dikuasai human tidak akan melebihi magic yang dimiliki oleh elf.

    Ternyata diluar dugaan, human mampu belajar magic dengan baik, bahkan lebih cepat dari antisipasi yang dilakukan oleh elf. Dengan pengetahuan yang diberikan oleh elf, human mampu memperkuat diri. Beberapa dari mereka mahir menggunakan senjata dan kemampuannya hampir sama dengan bangsa orc. Dengan jumlah yang begitu besar, pasukan human akhirnya mampu menyapu bersih tentara orc.


    Episode 10 : An Ally Turns Foe


    Setelah bersekutu dengan human, elf yang menghadapi desakan pasukan orc akhirnya mampu meraih kemenangan. Namun sayang, ternyata human menjadi pedang bermata ganda. Human yang seharusnya menjadi bawahan elf, balik menyerang ras yang telah menganugerahi mereka kekuatan magic tersebut. Jumlah yang tidak seimbang membuat elf terdesak dan akhirnya kalah. Human pun menjadi penguasa seluruh daratan bumi.


    Episode 11 : A Return to the Campfire


    Kembali pada penyair, dia mengadahkan kepalanya dan melihat kelangit, menandakan bahwa dia telah menyelesaikan dongeng yang sama sekali asing di telinga kami.

    Cerita sang penyair benar-benar berbeda dari dongeng dunia yang kami kenal, meskipun terasa sangat familiar. Bahkan karena cerita itu begitu menyentuh, sampai salah satu elf cantik yang menjadi anggota rombongan kami duduk terdiam, sambil berlinang air mata merasa terharu mendengar bagaimana di masa lalu, saudara-saudaranya harus menanggung derita seperti yang dikatakan sang penyair.

    Malam semakin larut mengiringi dongeng penyair, dan kini yang tersisa hanya kesunyian alam. Rintihan hewan liar pun tidak terdengar. Atmosfer semakin mendukung, angin berhenti bertiup, suara desir daun yang sebelumnya menyayat telinga juga berhenti. Bahkan suara aliran air di sungai di sebelah perkemahan para pengelana juga tidak terdengar lagi. Semuanya membisu. Hanya desahan nafas dan gemercik kayu terbakar di tengah perkemahan yang menguasai malam. Seakan-akan semua bagian alam disekeliling kemah para pengelana terebut menghentikan nafasnya, dan mendekat ke perkemahan untuk lebih jelas mendengar cerita sang penyair.

    Sepertinya sang penyair masih memiliki dongeng lainnya, kami semakin merapatkan tubuhnya ke orang asing berkerudung tersebut. Dan benar, setelah beberapa kali terbatuk untuk mengusir kekeringan di kerongkongannya, sang penyair melanjutkan ceritanya.

    Jadi, sungguh ironis bahwa makhluk paling rendah sepeti human, mampu bangkit dan memperoleh kekuasaan mutlak atas seluruh penjuru daratan. Namun itu adalah hasil dari kemauan human, bahkan para dewa sendiri pun tidak bisa membayangkan human bisa menguasai bumi, begitu kata sang penyair, ketika dia memulai ceritanya.

    Dia pun melanjutkan dengan kisah kerajaan human yang paling hebat di muka bumi, dan itu adalah cerita mengenai human yang memilih untuk melangkah pada jalan sama seperti para giant.


    Episode 12 : History Rewritten


    Selama peperangan panjang melawan orc dan elf, human mulai membentuk kerajaan-kerajaan baru di tengah mereka, meskipun masih terlihat primitif. Kelompok pusat dari para human terdiri dari clan Athena dan human yang ahli dalam menggunakan magic. Mereka melindungi anggotanya dengan kekuatan, menjaga peraturan dengan ancaman, serta terkadang menjadi terlibat dalam peperangan, baik yang berskala kecil atau besar.

    Peraturan dengan cepat diputuskan ketika pemimpin Athena, Shuniman, menyatukan daerah yang saat itu dikenal sebagai Aden dan Elmore. Dia menyebut kerajaannya dengan Elmoreden, dan mengangkat dirinya sebagai kaisar. Menegaskan bahwa dia menjadi penguasa tertinggi, Shuniman mengenakan mahkota dari cabang pohon, sama seperti nenek moyangnya, raja human yang saat itu berhasil membujuk raja elf untuk mengajari mereka magic. Bahkan Shuniman juga dianggap memiliki kedudukan yang sama dengan dewa-dewa dalam pandangan pengikutnya.

    Emperor Shuniman kuatir akan batasan hidup yang dimiliki manusia. Sudah menjadi fakta, bahwa Grain Kain, dewa kematian dan kehancuran yang menjadi pencipta mereka, dan hanya memberi human status dan kemampuan yang jauh lebih inferior dibanding ras lain. Ditambah lagi, adanya cerita bahwa mereka diciptakan dari sisa-sisa ras lain, semakin menambah malu penguasa baru bumi tersebut. Untuk kerajaan baru tersebut, mereka membutuhkan dongeng baru; sebuah sejarah baru yang menunjukkan bahwa mereka termasuk salah satu ras terhormat, yang suatu saat nanti akan terus dikenang.

    Pada akhirnya setelah melalui gerakan pembaruan relijius besar-besaran, Shuniman berhasil membangun kepercayaan baru yang mana menyebutkan bahwa Einhasad adalah dewi para human, bukannya Grain Kain. Legenda dan sejarah telah berubah, dan mereka yang mempelajari black magic, serta para pengikut Grain Kain banyak yang ditawan dan disiksa.

    Pembaruan relijius tersebut terus berlanjut sampai terjadi beberapa kali peralihan generasi, dan akhirnya manusia percaya bahwa memang benar Einhasad-lah, dewi yang baik, dewi yang menciptakan mereka, dan Grain Kain menjadi cukup dipercaya sebagai dewa yang jahat. Ketika mengetahui hal itu, Grain Kain hanya tertawa saja dan menerima penghinaan para human. Dia hanya berkata bahwa manusia tidak akan semudah itu berkuasa atas seluruh daratan bumi, atau bahkan menguasai langit.


    Episode 13 : Elmoreden and Perios


    Ketika Emperor Shuniman dan kerajaannya, Elmoreden terus tumbuh dan makmur, daerah Gracia yang berada di seberang lautan masih dilanda kekacauan. Penampilan geografis gracia yang bervariasi dan cukup berbahaya, didukung dengan banyak kelompok human yang bertarung untuk meraih kendali tunggal, mengakibatkan tidak ada satupun kekuatan yang mampu menyatukannya menjadi satu pemerintahan. Karena itulah, kebanyakan kelompok tersebut hanya menguasai bagian kecil daratan saja, mengklaim menjadi miliknya, sambil terus berperang melawan kelompok lain untuk mengejar dominasi seluruh Gracia.

    Hari dimana pasukan kuat Elmoreden menginjakkan kakinya di Gracia. Mereka datang melalui laut di bagian barat. Tidak ada pilihan bagi seluruh penghuni Gracia selain menyatukan kekuatan dan merapatkan pertahanan dalam menghadapi pasukan Elmoreden. Banyak diantara para penguasa daratan Gracia dan para bangsawan yang tewas terbunuh dalam penyerangan tersebut. Para bangsawan yang selamat, merasa terus terdesak, justru bertambah kuat. Pada akhirnya, invasi Elmoreden berhasil dipukul mundur. Para bangsawan tersebut kemudian mulai membentuk dasar untuk membentuk kerajaan dengan mempersatukan seluruh kelompok kecil di Gracia. Kerajaan tersebut kemudian disebut dengan Perios.

    Setelah itu, Perios dan Elmoreden mulai terkunci dalam perebutan dominasi, dan masing-masing saling mempertahankan wilayah kekuasaannya. Elmoreden, yang pertama kali mendirikan kerajaan dan didukung kekuatan militer besar, lebih superior dibandingkan dengan Perios. Namun Perios sendiri memiliki keuntungan. Pertama, lautan yang memisahkan kedua kerajaan tersebut menghambat langkah Elmoreden untuk menyerang. Selain itu, juga yang lebih penting, penduduk Perios memiliki barang peninggalan para giant yang bisa mereka gunakan sebagai senjata.

    Meskipun berbekal kekuatan yang berlimpah, namun pada akhirnya kekuatan militer Elmoreden tidak mampu menguasai Perios.


    Episode 14 : Beleth and the Ivory Tower


    Kingdom of Elmoreden juga terkenal dengan adanya Ivory Tower, sebuah menara yang menjadi pusat lembaga penelitian magic. Para mage yang dipekerjakan di dalam Ivory Tower bekerja keras untuk menemukan kembali, mempelajari, dan mengembangkan magic yang telah eksis sejak era kuno para giant. Kekuatan magic para mage terkenal kuat, dan pada suatu saat pengaruh mereka dalam kerajaan tersebut bisa disetarakan dengan kaisar Elmoreden.

    Diantara banyak mage yang hidup di Ivory Tower adalah Beleth, mage terkuat dan juga dianggap sebagai mage jenius yang pernah hidup di muka bumi. Dia menjadi terobsesi akan magic yang dulu dikuasai para giant, dan berhasil mendapatkan hampir semua kekuatan para giant. Akan tetapi kekuatan para giant merupakan kekuatan kutukan yang tidak cocok dipelajari human. Namun Beleth berhasil menguasainya, dan bibit ambisi mulai muncul, dia haus akan kekuasaan. Merasa bahwa kehadiran Beleth bisa membahayakan seluruh kerajaan, prajurit dan mage dari Ivory Tower menggabungkan kekuatan untuk mengusir Beleth. Namun Beleth memiliki kekuatan yang sangat besar dan ahli dalam dark art magic.

    Akhirnya para mage Ivory Tower menggunakan black magic terlarang yang berhasil melampaui kekuatan Beleth, dan akhirnya bisa mengunci penyihir tersebut di dalam dungeon di bawah menara. Walaupun begitu, meskipun para knight dan mage menjaga segel dimana Beleth dikurung, Beleth berhasil menghancurkan segel yang mengurungnya dan melarikan diri.
    Dia kemudian pergi ke Hellbound Island untuk memulihkan kekuatannya dan melanjutkan ambisinya untuk menguasai seluruh daratan.

    Meskipun Beleth telah pergi, namun efek black magic yang digunakan untuk menyegel Beleth menimbulkan efek negatif lainnya. Bagian selatan dari daerah Elmoreden yang saat ini dikenal dengan Gludio, menjadi tanah tandus karena black magic tersebut, dan banyak human yang terbunuh sia-sia ketika mantra black magic dikeluarkan. Pihak kerajaan melemparkan kesalahan pada Beleth, dan menyebarkan isu bahwa Beleth adalah jahat.


    Episode 15 : Elven Discord


    Pasca insiden black magic yang melibatkan Beleth tersebut, sebuah perubahan drastis terjadi di sekitar elf wood. Setelah kehilangan kekuasaan benua karena pengkhianatan human, elf lambat-laun kehilangan rasa percaya diri mereka. Mereka memilih melupakan ambisi untuk menguasai seluruh daratan, dan cukup menjadi bagian dari kehidupan damai yang saat ini mereka jalani di dalam hutan.

    Saat itu, terdapat satu kelompok elf yang disebut dengan brown elf, yang merasa tidak puas dengan keputusan elf untuk hidup mengasingkan diri. Dikuasai ambisi yang kuat, mereka terus menuntut agar peperangan dengan human terus dilanjutkan, meskipun jika itu mengharuskan mereka untuk menggunakan black magic yang terlarang. Akan tetapi permintaan para brown elf tersebut ditentang oleh elf lainnya.

    Pada waktu itu, seseorang human magician muncul di tengah-tengah brown elf, dan mendekati pemimpin mereka. Human itu menawarkan kekuatan kepada king of the brown elf. Dia juga mengatakan bahwa tree elf dan kelompok elf yang lain takut jika brown elf mendapatkan kekuatan yang besar, kuatir jika brown elf justru akan menyerang elf yang lain, atau malah mendatangkan gangguan yang lebih besar dan memancing kedatangan human. Pikiran takut itulah yang menyebabkan para elf menjadi lemah. Begitu kata human tersebut.

    Pemimpin brown elf menanggapi perkataan human itu, dan akhirnya diketahui human tersebut bernama Dasparion. Dia menyebut dirinya sebagai human biasa, namun memiliki kekuatan yang diinginkan para brown elf. Dasparion mencoba menawarkan pertukaran dengan brown elf. Dia berjanji membantu brown elf mencapai ambisinya, dan sebagai gantinya, brown elf harus memberikan apa yang diinginkan Dasparion.

    Apa yang diinginkan Dasparion adalah kemampuan elf untuk hidup panjang, atau rahasia untuk hidup abadi. Tergoda dengan kekuatan black magic yang dimiliki Dasparion, brown elf menerima tawaran tersebut. Para brown elf-pun mendapatkan pengetahuan mengenai black magic dari Dasparion, dan sebagai gantinya, Dasparion mendapatkan rahasia hidup panjang. Dasparion meninggalkan hutan elf dengan puas.

    Mengetahui kejadian tersebut, para elf langsung mengusir brown elf, yang secara tidak langsung telah memutuskan untuk meninggalkan Einhasad dan menjadi pengikut Grain Kain karena belajar black magic. Pertarungan tak terhindarkan antara semua elf. Brown elf yang bertindak sesuai rencana Dasparion, mencoba menggunakan magic mematikan tersebut untuk memusnahkan tree elf. Namun tree elf dengan nafas terakhir mereka, memberikan kutukan kepada brown elf. Kutukan tersebut menyebar ke seluruh hutan yang dihuni brown elf, dan akhirnya mereka menjadi ras kegelapan. Pada akhirnya, brown elf saat ini dikenal sebagai dark elf.


    Episode 16 : End of a Golden Age


    Selama pemerintahan Emperor Baium, menjadi era keemasan Elmoreden yang berlangsung sampai ribuan tahun. Dengan karisma yang hebat dan kemampuan kepemimpinan yang tinggi, Baium berhasil membentuk pasukan terkuat dalam sejarah kerajaan Elmoreden. Pasukan tersebut terbentuk dari kumpulan orc, yang dianggap sangat berpengaruh di daerah bagian utara Elmore, yaitu black wood, yang nantinya lebih dikenal dengan Orc Kingdom. Selain itu, pasukan Baium juga terus-menerus menyerang Perios, dan akhirnya berhasil menguasai Gracia bagian selatan.

    Merasa jemu terus melakukan peperangan, Baium yang mulai kehilangan ambisi untuk menguasai daerah lainnya, menggunakan pasukan kerajaannya untuk mulai membangun menara besar yang menjulang tinggi sampai ke angkasa.

    Baium memang merasa bahwa namanya begitu ditakuti di seluruh penjuru benua, ribuan nyawa bisa selamat atau justru terbunuh hanya dengan gerakan tangannya. Kekuatannya adalah mutlak, namun dia juga sadar bahwa kekuatan mutlak yang dimilikinya tidak akan bertahan selamanya, hanya beberapa dekade saja. Karena alasan itulah dia mulai berpikir untuk mendapatkan hidup abadi dari dewa dan memerintah kerajaan selamanya.

    Menara yang dibangun Baium membutuhkan waktu pengerjaan sampai tiga puluh tahun. Dia ingin menggunakan menara tersebut untuk mencapai tempat kediaman para dewa dan mendapatkan rahasia hidup abadi. Ketika dia mendaki menara tersebut, para dewa memberi respon positif, namun juga termasuk hukuman bagi Baium.

    Dewa yang menganggap Baium tidak belajar dari musibah yang dialami para giant, memang memberikan Baium kemampuan untuk hidup abadi, namun dewa juga mengunci Baium di puncak menara tersebut, sehingga dia akan terus terperangkap disana selamanya karena hidup abadi yang diberikan dewa.

    Setelah sang kaisar yang secara misterius menghilang, kompetisi sengit terjadi diantara anggota keluarga kerajaan, dan mereka semua berusaha untuk menguasai tahta yang ditinggalkan Baium. Banyak bangsawan yang ikut ambil bagian dan berusaha mengklaim tahta tersebut, dan itu membuat seluruh bagian kerajaan Elmoreden terperangkap dalam sebuah konflik dalam negeri yang berkepanjangan.

    Biaya dan semua keperluan tenaga kerja yang digunakan Baium selama pembangunan menara juga mulai membuat keuangan kerajaan melemah. Ditambah dengan konflik perebutan kursi tahta yang kosong semakin memperparah keadaan kerajaan. Kejayaan kerajaan Elmoreden, yang sebelumnya dianggap paling kuat di seluruh wilayah daratan selama ribuan tahun, lambat-laun mulai runtuh, Hanya dalam waktu tidak kurang dari dua puluh tahun, kerajaan tersebut sudah masuk dalam keadaan yang sangat kacau.


    Episode 17 : A Return to the Campfire


    Cerita seharga makanan dan kehangatan api unggun tersebut mulai mengarah ke keadaan tidak menyenangkan. Kami, meskipun sama sekali tidak mengenal siapa penyair ini, apakah yang diceritakannya itu merupakan sebuah kenyataan, dan kenapa dia sengaja menceritakan sejarah tersebut kepada kami. Namun layaknya tawanan dari sang penyair, kami tidak bisa menjauh atau mengalihkan pandangannya dari sang penyair, seakan-akan sebuah kekuatan tidak terlihat memaksa kami untuk terus duduk dan mendengarkan cerita selanjutnya.

    Penyair itu sejenak menghentikan ceritanya, mengumpulkan ranting di sekitar kakinya dan melemparkannya ke dalam nyala api yang mulai memudar. Lidah api yang hampir pudar tersebut langsung tersulut, layaknya mendapatkan kekuatan baru untuk menghangatkan malam. Tanpa memperhatikan kami yang tetap duduk terdiam, sang penyair mulai melanjutkan ceritanya.

    Dia berkata, bahwa ceritanya hampir usai, dan apa yang akan dia ceritakan selanjutnya merupakan cerita yang pasti akan familiar bagi kami, mengenai perebutan kekuasaan yang terjadi diantara human, yang terus berlanjut sampai saat ini. Itu adalah cerita mengenai bumi setelah kejatuhan kerajaan Elmoreden.


    Episode 18 : Battle for the Continent


    Dengan runtuhnya Elmoreden, itu juga membuat kerajaan Perios ikut melemah, karena tidak ada yang bisa menghentikan wabah penyakit yang menyerang daerah Gracia sampai ke selatan, atau hawa dingin yang menyapu dari utara. Seperti Elmoreden, Perios juga ikut musnah, dan hanya menyisakan sejarah.

    Setelah kejatuhan dua kerajaan besar tersebut, hampir diseluruh daratan terjadi kekacauan, dan era kegelapan tersebut juga menjadi kenangan sebagai akibat dari Great Plague, wabah penyakit yang menghancurkan Perios. Selanjutnya para bangsawan human saling bertarung untuk mendapatkan supremasi dan bahkan beberapa dari mereka menukar tanah kekuasaan human kepada ras lain untuk mendapatkan dukungan kekuatan militer. Para orc melihat itu sebagai sebuah kesempatan untuk mulai mengatur pasukan, dan kemudian langsung berperang untuk menguasai benua human dan seluruh daratan. Pasukan mereka cukup kuat, sehingga dengan cepat menguasai bagian utara Elmore, namun ada persaingan antara noble orc dan lowly orc sehingga membuat kekuatan mereka melemah.

    Di tengah-tengah konflik antar human dan orc tersebut, para elf tidak bisa melakukan apa-apa, kecuali terus bertarung untuk mempertahankan diri mereka dari ancaman dark elf. Sedangkan para dwarf sendiri juga tidak bisa dibandingkan dengan kekuatan orc, yang dengan mudah membuat mereka tidak berdaya.

    Selama kekacauan di bumi itu berlangsung, sebuah kelompok human yang cukup dominan muncul, dan mereka dikenal sebagai kerajaan Elmore. Mereka mengakui diri sebagai penerus kaisar Elmoreden, entah itu memang benar atau hanya cerita yang dibuat-buat, namun kebanyakan human menerimanya, karena mereka dianggap memiliki kekuatan selain hanya pengakuan sebagai penerus Elmoreden.

    Pasukan Elmore beberapa kali melakukan pertarungan dengan pasukan orc. Perang tersebut berlangsung sampai beberapa tahun, dan memakan banyak korban pada kedua belah pihak. Baik human atau orc sebenarnya seimbang, meskipun pasukan human lebih besar dibandingkan orc, namun kekuatan besar yang dimiliki pasukan orc membuat ketimpangan jumlah pasukan itu menyeimbangkan keduanya. Pada akhirnya, meskipun kuat, para orc harus rela menerima kekalahan, dan mereka terdesak sampai ke tanah kelahiran mereka sambil menyusun skenario pembalasan dendam. Sedangkan dwarf, yang hanya tersisa sedikit, selama perang mereka terbuang dari benua human dan akhirnya mengasingkan diri di kedalaman Spine Mountain.

    Dengan sisa pasukannya, kerajaan Elmore berhasil mendapat kendali di semua bagian utara benua, dan mereka melanjutkan perjalanan ke selatan untuk menyatukan seluruh bagian benua dibawah bendera Elmore. Namun ternyata usaha penyatuan itu tidak berjalan mudah. Oren, kerajaan human terkuat yang berkuasa di daerah selatan, berusaha menahan laju pasukan Elmore dengan para ahli magic dan prajurit mereka yang kuat, dan Elmore pun tidak mampu menandingi pasukan dari Oren tersebut.
    Oren yang ternyata membawahi beberapa kerajaan di selatan mulai merapatkan pertahanannya, dan mereka bergabung membentuk kerajaan baru. Kerajaan baru ini berusaha memelihara keseimbangan diantara kerajaan lain yang tergabung di dalamnya, sehingga mereka bisa cepat berkembang kuat dan makmur.


    Episode 19 : The Rise of Two Kingdom


    Banyak peperangan terjadi sampai beberapa generasi, dan di tengah kekacauan tersebut, Gracia menjadi yang pertama mengangkat filsafat persatuan. Seorang pria bernama Paris, dengan keberanian dan kekuatannya memberikan kebanggaan pada para pengikutnya, memenangkan banyak peperangan dan menuntut daratan yang dia menangkan sebagai Beheim, kerajaan baru yang menjadi daerah kekuasaan Paris.

    Paris mencapai kesuksesan besar ketika dia dan pasukannya menghadapi para petarung Highlander dari Quasar. Dalam sebuah pertarungan melawan Tor, petarung terkuat Quasar, Paris berhasil menusukkan pedangnya sampai membuat Tor terluka parah. Sebelumnya Tor belum pernah terkalahkan, dan menurut legenda siapapun yang berhasil melukai Tor, dia bukanlah manusia.

    Berdiri di sebelah musuhnya yang tidak berdaya, Paris memandang kearah medan peperangan dan meneriakkan apa yang menjadi keinginannya selama ini, yaitu menyatukan semua pejuang dari utara Gracia, agar mereka bisa menghadapi semua pasukan lain yang ingin menantang.

    Dengan demikian, Paris menjadi pemimpin White Hawk Knight, Wind Knight, serta para Highlander Quasar yang baru bergabung. Tujuan Paris hanya satu, yaitu menyatukan seluruh Gracia dan memperoleh banyak kemenangan. Dengan cepat daerah kekuasaan Benheim meluas, menjadi lima kali lebih besar dari sebelumnya. Paris-pun memutuskan naik tahta dan menjadi raja dari seluruh daratan Gracia.

    Sementara itu, daratan sebelah selatan Gracia, tepatnya Aden juga tidak kalah ramai dan terus mengikuti kabar berita pergolakan yang terjadi di Gracia dan Elmore. Seorang pemimpin kharismatik bernama Raoul muncul, dan dia memimpin kampanye sendiri untuk menghimpun kekuatan dibawah benderanya. Sebagai ahli pidato yang handal, Raoul tidak akan melunakkan siapapun yang menentangnya dengan kekerasan senjata, namun lebih memilih menggunakan kata-kata.

    Dia selalu memberitakan apa yang terjadi di perbatasan, dan musuh yang mungkin akan menyerang. Mulai dari kerajaan Elmore yang mengincar kekayaan alam dan daratan selatan. Dan jika Gracia juga memutuskan untuk memperluas kekuasaannya, maka harapan satu-satunya adalah dengan menyatukan seluruh kekuatan Aden dan siap untuk berperang.

    Raoul terus menggunakan kalimat ajakan untuk menyatukan seluruh bangsa selatan, Namun penduduk Aden merasa bahwa ancaman Elmore tidak begitu besar seperti yang dikatakan Raoul, Elmore terlalu sibuk menangani pemberontakan orc daripada mengalihkan pandangan ke Aden.

    Walaupun demikian, dengan gabungan pasukan yang tidak begitu besar dari pengikut setianya, Innadril, Raoul mendirikan kerajaan Aden. Tidak seperti Paris yang menyerukan persatuan, Raoul lebih memilih perang dan pertumpahan darah, sehingga dia dengan mudah meluaskan daerah kekuasaannya ke barat dan menguasai kerajaan Giran dan Dion.

    Baru ketika dia mencapai Oren, Raoul menemukan pihak pertama yang menentang rencananya. Oren mengakui bahwa merekalah yang menjadi pemimpin daerah selatan dan tidak mengakui adanya pemimpin lain selain mereka. Pada kahirnya kedua kerajaan tersebut berperang, namun Aden dengan mudah menggapai kemenangan. Kerajaan terakhir di selatan, Gludio melihat kekuatan pasukan Aden, memilih untuk menjadi sekutu Aden, dan itu menyelesaikan peperangan yang terjadi di daratan selatan. Setelah itu, Raoul dikenal sebagai Unification King.


    Episode 20 : The Heirs to the Land


    Tidak lama setelah penyatuan yang dilakukan Aden, Gracia mulai merapatkan barisannya ketika daerah terakhir yang menjadi kekuasaannya, Hwuh jauh ke tangan Paris. Paris-pun memindahkan ibukotanya ke Arpenino, dan mengatur struktur kerajaannya.

    Sementara itu, Aden membuktikan diri sebagai kerajaan baru yang kuat, dan terbukti mampu mempertahankan diri dari serangan Elmore, akan tetapi lembaran baru tercatat dalam sejarah Aden ketika sebuah tragedi menimpa Aden dengan kematian Raoul. Merasa sudah waktunya mereka menyerang, Elmore segera bergerak ke daerah utara Aden. Untungnya penerus Raoul, Trabis berhasil mengatasi para penyerbu, namun tak lama kemudian dia juga meninggal karena penyakit misterius. Penerus tahta Aden selanjutnya adalah seorang pemuda berusia 16 tahun bernama Amadeo.

    Setelah mendengar berita siapa penerus tahta Aden, Paris meremehkan Amadeo yang dianggap masih terlalu muda untuk memerintah kerajaan sebesar Aden, dan Paris merasa sudah waktunya untuk menyerang Aden. Namun ternyata anggapan Paris salah, apalagi meremehkan bocah berusia 16 tahun, karena Amadeo ternyata berhasil mempertahankan Aden dari setiap serangan Elmore.

    Meskipun semua penasehatnya sudah memperingatkan Paris agar tidak terlalu gegabah dan menyerang Aden, namun Paris tidak memperhatikan nasehat tersebut dan terus menggerakkan pasukannya ke Aden. Paris melakukan serangan besar-besaran terhadap Aden melalui jalur laut, dan itu menjadi sumber malapetaka bagi Paris.

    Asteir, raja Elmore, ternyata menggabungkan kekuatannya dengan Aden, kerajaan yang juga menjadi musuh ayahnya di masa lalu. Paris yang tidak menyangka itu akan terjadi justru menghina Asteir, bahwa dia tidak tahu malu telah menjadi sekutu musuh ayahnya. Asteir sendiri hanya menanggapi dengan eteng, bahwa musuhnya saat ini adalah kerajaan Beheim dan seluruh Gracia.

    peperangan yang berlangsung di daerah Giran tersebut menjadi titik tolak dari setiap peperangan yang telah dilakukan Paris. Prajurit Gracia kalah dan mereka ditarik mundur ke daerahnya sendiri. Kegagalan invasi Aden meninggalkan luka mendalam pada diri Paris, karena kebanggaannya sebagai pemimpin yang tidak pernah kalah harus diinjak oleh seorang bocah berusia 16 tahun. Pada akhirnya dia sakit parah dan tidak lama kemudian meninggal.

    Penerus Gracia adalah seorang pria bernama Carnaria, yang sepertinya banyak yang merasa tidak cocok jika Carnaria yang menjadi penguasa. Dari pihak oposisi, seorang pria bernama Cucarus berusaha menantang Carnaria dan mengklaim bahwa tahta itu seharusnya menjadi miliknya. Didukung oleh penasehat kepercayaan Paris yang bernama Dillios, Cucarus dengan cepat mendapatkan kepercayaan penduduk Gracia. Pertentangan tersebut menghasilkan perpecahan di tubuh Gracia, dan kerajaan dipecah menjadi dua bagian; utara dan selatan. Keduanya bermusuhan dan terus bertikai.

    Perpecahan Gracia tersebut merupakan berita terbaik yang diterima Amadeo, dan dia memanfaatkan perpecahan Gracia untuk menyatukan seluruh benua. Berkat upayanya, Aden, Elmore, dan Gracia akhirnya memasuki masa damai, dengan penandatanganan perjanjian damai sebagai saksi buta.


    Episode 21 : Epilogue


    Ketika sang penyair menyelesaikan ceritanya, terlihat di horizon sinar matahari mulai mengintip dibalik langit malam. Malam yang harusnya panjang, namun diiringi dongeng dari sang penyair terasa cepat berakhir. Tidak ada yang tersisa dari perapian kecuali nyala api kecil yang segera memudar, dan berubah menjadi abu.

    Penyair menyuarakan pesan terakhir. Dia berkata, memang cerita dunia yang dia ketahui berakhir pada masa damai Aden, Elmore, dan Gracia, namun seiring waktu berjalan, tidak ada yang tahu apakah cerita tersebut akan berlanjut. Tidak ada yang tahu apakah kami yang saat itu mendengar cerita sang penyair, namanya akan tercatat dalam buku kehidupan dan mengubah sejarah, sehingga suatu saat nanti akan diceritakan kepada pengelana-pengelana lainnya.

    Seiring mentari pagi menyapa, kami serasa bermimpi. Kami memberanikan diri bertanya kepada sang penyair. Siapa dia sebenarnya, kenapa dia menceritakan semua itu kepada kami, dan darimana dia mengetahui semua sejarah tersebut.

    Pria berjubah itu hanya terdiam, dan perlahan dia bangkit dari tempat duduknya, perlahan tapi pasti dia berdiri. Mengejutkan! Waktu duduk dia terlihat kecil, dan sekarang saat berdiri, tubuhnya menjulang tinggi, kami ternyata baru sadar bahwa dia seorang giant! Tingginya mencapai 6 meter, bayangan tubuhnya menutupi kami semua, Perlahan dia mulai berjalan meninggalkan kemah, tubuhnya mulai menghilang seperti pasir yang tertiup angin.

    Author

    Penulis Kitty

    Hello. Aku Selly, semoga tulisanku bisa memberi informasi dan membantu buat para pembaca.